Diawali dengan ide di senin malam saat saya, Jhendra dan Dayat masih lembur di kantor masing-masing. Kami ternyata sadar dengan hal yang sama. Ulang tahun Arin besok, kita ngapain ya?
Awalnya kita mau nekat dengan mendatangi kosan Arin tepat jam 12 malam, toh mumpung lembur. Tapi saya mempertimbangkan pulangnya, saya agak takut juga kalau harus nyetir jam satu atau dua dini hari. Apalagi kosan Arin dan rumah saya cukup jauh. Akhirnya kita sepakat untuk datang ke ke kos Arin besok, dengan tambahan satu personil lagi, Dwi.
Sekitar jam 3 kita semua ketemu di depan R.S Fatmawati, berbarengan menuju kos Arin. Setelah parkir agak jauh dari kosannya, kita jalan sambil bawa kue. Tanpa banyak permisi, kita langsung menuju kamar Arin. "Tok..tok.." Arin buka pintu daaan "Happy birthdayyyyy!!". Kami disambut dengan muka orang lifeless yang seharian di kamar dengan mimik muka sangat cina, matanya gak ada! hehehehe.
Kalau boleh, saya mau cerita sedikit mengenai teman saya satu ini. Kita udah temenan dan sahabatan sekitar 4 tahun. Awal dari semua cerita ini adalah masa-masa ospek kampus yang menjadikan kami satu kelompok social work. Selama 4 tahun kehidupan perkuliahan di Jogja, kami semakin dekat karena selalu berada di circle yang sama, sampai barengan nebeng di tempat seorang teman. Banyak hal yang saya pelajari dari seorang Arin. Arin ini orangnya tabah, mungkin karena sudah pengalaman jomblo hahaha. Kidding, rin! Arin is a tough person. Karena dia salah satu wanita paling mandiri dan kreatif without being tense, yang pernah saya temui. Arin selalu bisa mengakali cobaan atau tantangan yang dia temui dan Arin adalah orang yang berbesar hati. Ceritanya begini, sekitar dua tahunan yang lalu, saya dan sekelompok teman memiliki cita-cita ke menginjak tanah Eropa. Waktu itu persiapan sudah sangat matang, kita saling back up. Sampai ketika dua atau tiga minggu jelang keberangkatan, Arin menjelaskan dia gak mungkin ikut karena beberapa alasan. Kalau saya jadi Arin, ada masa-masa saya segan dan malas bertemu dengan teman saya, karena mereka akan berangkat dan saya tidak. Tidak begitu dengan Arin, dengan besar hati, dia tetap membantu persiapan hingga mengantar kita dengan senyuman.
Arin itu kritis, cerdas dan humoris. Kalau ngomongin dua hal ini, makin banyak deh ceritanya. Intinya, sosok Arin di mata saya adalah sahabat yang bisa membuat saya termotivasi untuk selalu belajar. Karena alasan itu pula, beberapa waktu lalu saya mencoba mengajak dia untuk jadi partner bisnis. Salah satu hal yang saya syukuri dari takdir Allah adalah karena Arin kerja di Jakarta!! hahaha.
Anyway, happy birthday, Arin Sandrina!
I wish you lots of happiness with the new age. New age means new life, I hope you can always make every second worth to wisely spent. Rin, future is waiting for us, lets make it brighter!
No comments:
Post a Comment