Kita patut bersyukur pada Sang Penguasa atas masa yang akhirnya tiba
Sebagai hadiah untuk dahaga rindu yang membuncah
Senyummu yang merekah dan wajahku yang memerah
Kita dipertemukan dalam suasana merah muda
Selama ini kita mengumpat jarak yang terhampar.
Bagaimana tidak?
Canggihnya teknologi tidak kunjung menjadi penawar rasa sesaknya
Sampai hari ini, ketika kita kembali bertatap muka
Baru kita mampu memaknai jarak yang terbentang
Serasa mendapatkan angin segar di ruangan pengap
Atau seperti mengecap madu saat harus menelan obat pahit
Aku dan kamu berjanji akan selalu menghargai jarak
Mensyukuri jarak yang membatasi kita dari sikap-sikap tercela
Menikmati jarak yang akan menabung rindu, hingga nanti ada kalanya pantas kembali memetik bahagianya
Hingga pada suatu hari nanti
Jika kita ditakdirkan untuk dapat saling menatap setiap pagi
Atau terlelap bersisian di setiap malam
Atau berdiskusi hingga hari berganti
Kita akan selalu bisa bercermin pada masa ini,
Saat kita berjuang memaknai jarak sebagai sesuatu yang positif
No comments:
Post a Comment