Thursday 22 December 2016

Jalan-jalan ke Korea - Persiapan

Assalamualaikum! Hari ini saya mau berbagi tentang perjalanan saya dan suami ke Korea pada awal Desember 2016. Saya mau cerita dari awal persiapan sampai kepulangan kami di Jakarta. Karena sepertinya banyak yang akan saya ceritakan, jadi saya bagi post tentang korea ini menjadi beberapa bagian ya. Oke, langsung aja ke bagian pertama! Bagian pertama: Persiapan! Saya dan suami memang berkomitmen untuk liburan akhir tahun ini. Because we didnt have a proper honeymoon. Jadi waktu itu, udah merencanakan honeymoon eh taunya ada kerjaan kantor yang gak bisa ditinggal suami. Setelah itu, uang liburan kita banyak kepakai untuk hal-hal lain, sehingga akhirnya kita menunda sampai akhir tahun 2016. Tiket Pesawat Awalnya kami gak berencana ke Korea. Kita mau pergi kemana pun, yang penting dapat pengalaman baru dan berdua aja. Akhirnya iseng datang ke Garuda Travel Fair 2016 di bulan Agustus. Ada beberapa destinasi yang sesuai budget kami, yaitu ke Osaka, Tokyo atau Seoul. Setelah browsing sana-sini, kayaknya living cost di Jepang lebih besar dibandingkan Korea, akhirnya kita sepakat untuk pilih Korea. Kami dapat tiket Garuda PP untuk bulan Desember 2016 di harga IDR 4,3juta per orang. Murah! Saya pernah ke Seoul di tahun 2012, saat itu menggunakan AirAsia, harga tiketnya 4,2jt per orang, tapi harus transit di Kuala Lumpur yang bakal bikin perjalanan makin puanjaang. Yang lebih menyenangkan dari Garuda adalah apabila kita berhalangan berangkat pada tanggal pemesanan,maka kita bisa reschedule, namun harga kembali ke harga normal. Menurut saya itu lebih baik dibandingkan betul-betul hangus. Tips: Rencanakan liburan jauh-jauh hari agar bisa mendapatkan tiket yang lebih murah. Paspor Setelah tiket dan tentunya persetujuan cuti dari kantor suami, saya mulai mengurus dokumen penting, yaitu paspor dan visa. Ingat ya,paspor yang bisa digunakan adalah paspor yang masih berlaku minimal 6 bulan sebelum expired date. Kebetulan paspor saya akan expired di bulan April 2017, sedangkan saya akan berangkat Desember 2016, jadi harus diperpanjang. Pengajuan paspor saat ini mudah sekali ya. Tinggal isi form melalui internet, lalu cetak dan bawa ke Kantor Imigrasi yang telah dipilih sebelumnya. Saya pilih ke kantor imigrasi Jakarta Timur. Harga perpanjangan paspor yaitu IDR 355.000.Paspor jadi dalam tiga hari kerja. Alhamdulillah proses perpanjangan paspor saya lancar. Saat disana, ada beberapa orang yang paspornya tertahan. Mereka adalah orang-orang yang melakukan pembayaran via internet banking atau atm. Karena ada kesalahan sistem, pembayaran belum terkonfirmasi. Alhasil mereka masih harus menunggu minggu depan. Tips: Lakukan pembayaran bayar paspor melalui Teller Bank saja. Visa Proses pengajuan visa saya lakukan sendiri. Karena suami bekerja, saya yang menguruskan visa suami dan saya sendiri. Saya langsung berangkat ke Kedubes Korea bagian Konsuler. Lokasi Kedubes ini ada di Jalan Gatot Subroto, sebelah Rumah Sakit Medistra. Pelayanan aplikasi visa dibuka mulai jam 09.00 - 12.00 wib, sedangkan pengambilan visa mulai 13.30 - 16.30 wib. Bagi yang membawa mobil, kedutaan Korea tidak menyiapkan tempat untuk parkir kendaraan, tapi kamu bisa menuju Gedung K-Link, sebelah R.S Medistra dan parkir disana. Setelah itu, tinggal jalan kaki aja menuju kedutaan Korea. Untuk tipe visa yang ingin diajukan adalah visa turis atau visa single entry (berlaku dalam tiga bulan) . Biayanya IDR 540.000 per visa. Persyaratan dokumen yang diminta lumayan banyak versinya. Di website Kedutaan Besar Korea, persyaratan dokumen tidak banyak, tetapi pengalaman saya saat mengajukan visa, mereka minta selengkap mungkin. Misalnya, di website tertera untuk bukti keuangan dapat pilih salah satu, apakah bukti rekening koran, bukti pembayaran pajak atau slip gaji. Nyatanya, saat mengajukan visa, ketiga dokumen diminta. Jadi saran dari saya, kasih aja semua, biar lengkap hehe. So, berdasarkan pengalaman saya kemarin, dokumen yang saya ajukan diantaranya: Suami 1. Paspor asli dan fotokopinya beserta fotokopi halaman-halaman yang berisi cap-cap dari negara lain,jika ada 2. Form aplikasi visa ( download ) 3. Foto ukuran 3,5x4,5 cm, background putih, tampak wajah 80% 4. Kartu Keluarga atau Surat Nikah (saya pakai surat nikah, karena kami belum ada KK baru) 5. Surat Keterangan Bekerja (bahasa Inggris) 6. Bukti Keuangan : - SPT PPH 21 (Jika telah melakukan sistem pelaporan pajak online, kita bisa cetak langsung dari akun kita) - Rekening Koran 3 bulan terakhir (Rekening suami saya Mandiri, biaya pembuatannya IDR 150.000, namun jadi keesokan harinya) - Slip gaji atau bukti tunjangan pensiun Istri (Saya tidak bekerja kantoran, Saya sedang menyelesaikan kuliah master saya dan saat ini sedang berwirausaha kecil-kecilan). Jadi dokumen yang saya pakai untuk visa, diantaranya Nomor 1-4 sama dengan dokumen suami. 5. Surat sponsor dari Suami. Surat sponsor ini menyebutkan bahwa suami saya akan menanggung biaya perjalanan saya dan memastikan bahwa saya akan kembali pulang ke Indonesia. Format surat ini bebas dan saya ngarang sendiri. Ditulis dalam bahasa Inggris dan ditandatangani suami di atas materai. 6. Surat keterangan mahasiswa (karena kebetulan saya sedang bersekolah) 7. Bukti Keuangan Suami (Saya melampirkan fotokopi semua bukti keuangan suami). Dokumen tambahan: saya melampirkan bukti booking hostel, tiket PP Cengkareng - Incheon, itinerary atau jadwal kegiatan selama disana. Saya datang jam 08.00 pagi dan ternyata loket sudah dibuka jam 08.30 wib. Namun, petugas baru melayani jam 09.00. Saya mendapat nomor antrian no.3. Oiya, jangan lupa membawa uang tunai karena pembayaran visa hanya bisa dilakukan tunai, tidak bisa debet apalagi pake kartu kredit hehe. Prosesnya hanya sekitar 10 menit karena petugas hanya screening dokumen. Setelah itu kita diberikan bukti pengambilan. Mulai Desember 2016, kita harus mengecek status paspor melalui website, jika sudah approved baru kita melakukan pengambilan. Proses pengajuan aplikasi visa maupun pengambilan visa dapat diwakilkan. Tips: Datang lebih pagi untuk menghindari antrian panjang. Cetak dan isi form aplikasi sebelum ke Kedutaan karena sebetulnya petugas tidak menyediakan form disana. Kalaupun ada jumlahnya terbatas. Kemarin saya lihat ada yang kehabisan dan sibuk mencari warnet atau digital printing. Tips lainnya, bawa uang tunai atau cash untuk membayar visa karena tidak ada atm di gedung Kedutaan dan tidak melayani transaksi elektronik. Lengkapi dokumen selengkap-lengkapnya. Alhamdulillah, waktu itu saya apply hari Senin dan hari Jumat visa sudah approved. Akomodasi Saya dan suami adalah tipe yang tidak ingin menghabiskan dana yang banyak untuk akomodasi. Kebetulan kami termasuk yang bisa tidur dimana aja, jadi kami gak perlu hotel mewah untuk tidur, toh disana akan banyak dihabiskan untuk jalan-jalan dibandingkan mendem di hotel hehe.. Akhirnya pilihan kami jatuh kepada HOSTEL!. Hostel di luar negeri itu mungkin setara hotel bintang kelas 1 atau 2 di Indonesia mungkin ya. Untuk pemilihan hostel, pertimbangan kami adalah kamar private buat berdua, kamar mandi dalam, ada sarapan, dekat dengan shuttle ke airport dan dekat dengan subway station. Karena kami akan datang saat musim dingin, pertimbangan lainnya adalah adanya air hangat untuk mandi dan penghangat ruangan dalam kamar. Setelah browsing dan mesen sana sini, trus cancel sana sini lagi hehehe.. Akhirnya pilihan kami jatuh kepada BEEWON GUESTHOUSE! Sekalian aja saya review ya. 1. MURAH dan space yang luas! Saya pesan kamar ondol room (traditional room dengan sistem penghangan lantai). Idenya sih biar ngerasa aja ala keluarga-keluarga Korea beneran. hehehe. Tapi Alhamdulillah ini menjadi pilihan yang tepat. Hostel terkenal dengan ruangan yang sempit, padahal kami membawa koper yang gede-gede. Dengan ondol room ini, kita bisa lipat mattras yang tidak digunakan, sehingga spacenya luas. Kamar ondol room ini dilengkapi dengan Kamar mandi dalam. Untuk 7 hari 6 malam, kami mendapatkan harga 205.000 won atau 2,3 juta rupiah!! Sebetulnya ada lagi yang lebih murah, misalnya yang bunk bed, atau dormitory tapi kurang nyaman buat kami yang suami-istri. Nanti gak bisa pelukan! hahaha 2. Lokasi. Lokasinya Beewon ini sangat dekat dengan dua subway station, yaitu Anguk Station dan Jongno-(3)ga station, skitar 200-300m atau 5-10 menit jalan kaki. Shuttle bus ke airport juga sangat dekat hanya 5 menit jalan kaki. Ini penting sekali, jadi kami gak perlu takut kesusahan narik-narik koper untuk menuju hostel. Jalan menuju hostel dari shuttle bus juga rata, jadi gak perlu takut kesusahan. Hostel ini juga dekat ke Bukchon Hanok Village, Gyeongbokgung Palace dan Palace-palace lainnya. Saya mengunjungi tempat-tempat tersebut dengan berjalan kaki. Dan yang paling penting, Beewon ini berada di belakang 7Eleven. Lumayan membantu kalau mau membeli suatu yang instan. 3. Fasilitas. Beewon guesthouse menyediakan sarapan, yaitu roti, selai, yogurt, susu, teh dan kopi. Kami juga diperbolehkan untuk numpang nge-print, gratis! Di setiap lantai ada dispenser bagi para penghuni. Di dalam kamar, disediakan televisi LED dengan channel yang sangat beragam, hair dryer, air panas untuk mandi, penghangat ruangan, AC, meja rias dan gantungan baju. Yang paling cute adalah ada kucing yang akan menyambut kami setiap kami kembali ke hostel. Namanya Geum-dong. Sampai sekarang aja rasanya susah move on dari Geum-dong si kucing lucu.. Kamar dan keseluruhan hostel menurut saya cukup bersih. Host dan para pegawai pun menyambut dan mau membantu kami. Mengangkat koper ke kamar dan memberikan rekomendasi tempat oleh-oleh, dan lain-lain. Pokoknya saya dan suami merekomendasikan hostel ini! Itinerary Menyusun itinerary atau jadwal kegiatan merupakan hal yang penting, terutama bagi yang tidak pergi bersama tur. Kami juga memutuskan untuk tidak menggunakan jasa tur karena kami ingin liburan sesuai keinginan kami tanpa ada jadwal yang pasti. Itinerary sifatnya hanya sebagai pedoman, agar kita tidak terlalu buta mau kemana, tapi pelaksanaannya terserah kita dan tergantung keadaan saat itu saja :) Dari itinerary yang saya buat, sepertinya 70% terpenuhi. Cuaca merupakan salah satu faktor adanya perubahan, selain karena faktor keuangan! hahaha. Setelah disana, ada beberapa pertimbangan yang membuat kami merelakan uang untuk masuk ke arena wisata, menjadi uang untuk makan enak. Itinerary yang saya susun tentunya berdasarkan browsing-browsing dari internet, dan mempertimbangan jarak antar lokasi. Di Korea banyak sekali destinasi wisata yang tidak akan cukup dikunjungi semua dalam waktu seminggu. Destinasi wisata juga ada yang mirip antara satu sama lain,sehingga perlu dipertimbangkan baik-baik. Jika ada yang berminat untuk melihat itinerary saya, silahkan beritahu email kamu di kolom komentar, insha Allah saya kirimkan itinerary saya. Tips: Jika ingin mengunjungi tempat-tempat wisata khas di Korea seperti Namsan Tower, Everland atau Ski, saya sarankan untuk menempatkan kegiatan-kegiatan tersebut di hari kerja, karena akhir pekan akan sangat ramai. Jika ingin mudah, bisa juga mencontoh itinerary tur-tur yang ada. Segitu dulu ya cerita tentang persiapannya. If anyone has any queries, please let me know. Sampai ketemu di postingan selanjutnya!